Kepala Biro Hukum dan Humas (Karo Hukmas) Kemen
PAN-RB M. Imanuddin mengatakan, tes CPNS baru yang digelar Juli adalah
untuk formasi tenaga honorer kategori II. "Jumlahnya pastinya saya tidak
hafal. Tetapi sekitar seratus ribu kursi," katanya, kemarin (9/5). Tes
CPNS baru ini dijalankan dengan seleksi tulis tetapi pesertanya khusus
tenaga honorer kategori II.
Imanuddin
mengatakan, data tenaga honorer kategori II yang berhak mengikuti tes
CPNS baru Juli depan saat ini masih masuk tahap uji publik. Selanjutnya
nama-nama itu akan masuk daftar definitif dan berhak ikut tes CPNS.
"Jika lolos berhak menjadi CPNS baru. Jika tidak, bisa ikut tes lagi
pada tes CPNS untuk pelamar umum," katanya.
Dia
menuturkan jika tes CPNS baru pada September nanti adalah untuk pelamar
umum. "Kuota untuk tes CPNS pelamar umum itu 60 ribu kursi," kata dia.
Imanuddin mengatakan jika kuota itu masih belum dibagi-bagi ke seluruh
instansi pusat maupun daerah. Tetapi alokasi utamanya adalah, instansi
pusat mendapatkan jatah 20 ribu kursi sedangakan instansi daerah
menerima 40 ribu kursi.
Imanuddin menjelaskan
jika penetapan 60 ribu kursi CPNS baru dari pelamar umum itu murni
ditetapkan Kemen PAN-RB. "Dasarnya adalah menghitung dari jumlah PNS
yang pensiun tahun ini. Kami menerapkan zero growth," tandasnya.
Maksudnya adalah jumlah CPNS baru yang diterima sama dengan PNS yang
pensiun.
Tetapi Imanudin menegaskan jika zero
growth itu tetap berlaku proporsional. "Belum tentu ada instansi yang
jumlah PNS pensiunnya 50 orang, lalu dapat alokasi CPNS baru 50 orang,"
katanya. Kemen PAN-RB tetap melihat apakah di instansi tersebut selama
ini kelebihan PNS atau malah kekurangan PNS. Jika kelebihan PNS, maka
tidak akan mendapatkan jatah CPNS baru. Tetapi jika kekurangan, akan
mendapatkan CPNS baru lebih dari PNS yang pensiun.
"Khususnya
daerah yang PNS-nya padat itu di pulau Jawa," katanya. Untuk itu
alokasi CPNS baru akan disebar merata ke seluruh daerah di Indonesia.
Khusus untuk provinsi Papua dan Papua Barat, akan mendapatkan alokasi
lebih banyak karena untuk pembangunan daerah setempat.
Untuk
teknis pelaksanaan tes CPNS 2013, Imanuddin mengatakan akan dijalankan
dalan dua sistem. Yakni sistem konvensional berupa pengisian lembar
jawaban komputer (LJK) seperti selama ini, dan sistem online dengan
menggunakan fasilitas CAT (computer assisted test). "Infrastruktur CAT
masih belum merata. Jadi tetap dikombinasi dengan LJK," katanya.
Sumber : Jambi Independen
0 comments:
Post a Comment