MUARA
BUNGO – Meskipun formasi CPNS baru akan turun pada akhir bulan Juni
nanti, namun perkiraan jumlah CPNS yang bakal direkrut oleh Pemda Bungo
berkisar di angka 300 CPNS.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Bungo M. Yusuf kepada harian ini saat dikonfirmasi mengenai perkembangan formasi CPNS untuk Kabupaten Bungo.
Estimasi itu menurut Yusuf diketahui setelah adanya pertemuan antara dirinya dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) RI, Azwar Abubakar di rumah dinasnya di Jakarta, beberapa hari lalu.
“Formasi memang mungkin baru akan turun akhir bulan ini. Tapi dari pertemuan saya dengan pak Azwar kemarin ada gambaran berapa banyak yang bakal direkrut nantinya,” ujar kepadala BKD, M. Yusuf.
“Nanti mungkin sekitar tiga ratus orang. Tapi sisa saja kurang. Itu yang disampaikan pak menteri. Tapi angka pastinya kita tentu akan menunggu formasinya turun,” tutur Yusuf.
Dengan jumlah itu, artinya dari 1.000 formasi yang diajukan Pemkab Bungo ke Menpan beberapa waktu lalu, hanya sekitar 30 persen diantaranya saja yang diakomodir oleh Menpan.
Menurut Yusuf, estimasi angka penerimaan CPNS untuk kabupaten Bungo itu disesuaikan dengan angka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bungo yang sudah terserap untuk membayar gaji PNS sebesar 48 persen, sedangkan untuk biaya belanja langsung 52 persen.
“Kalau yang diterima lebih banyak, serapan APBD Bungo untuk membayar gaji CPNS kedepannya tentu akan lebih banyak. Itu tidak dibolehkan lagi oleh pemerintah pusat,” terang Yusuf lagi.
Yang mungkin membuat banyak pelamar umum kecewa adalah, kemungkinan dari 300-an jumlah CPNS yang akan diterima nantinya telah termasuk pengangkatan honorer K1 berjumlah 29 orang dan honorer K2 yang berjumlah 175 orang.
“Artinya sudah 200 orang lebih sudah diperuntukkan bagi honorer K1 dan K2. Tapi itu belum ada kepastian,” kata mantan kepala Dinas Sosial Bungo ini lagi.
Terpisah, Bupati Bungo H. Sudirman Zaini, juga mengungkapkan hal yang sama. Ktanya, tes CPNS nantinya akan menggunakan sistem online. Namun pelaksana akan dilakukan oleh Pemprov bekerjasama dengan universitas dan LSM.
“Tesnya tetap online, tapi diserahkan ke provinsi. Karena ini online, kita berharap kualitas CPNS akan lebih baik, karena celah permainan akan semakin sempit,” kata bupati.
0 comments:
Post a Comment